PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SEBELUM TERLAMBAT
Kanker payudara dapat menyerang siapa saja tidak pandang usia dan golongan, wanita bahkan pria. Kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker leher rahim diantara kanker yang menyerang wanita di Indonesia.
Semakin cepat kita dapat mendeteksi terjadi kanker, semakin baik pula harapan kesembuhannya. Demikian pula halnya dengan kanker payudara. Karena itu jangan segan untuk melakukan pemeriksaaan sedini mungkin. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Karena itu, coba kenali dan pahami payudara anda. Terdapat beberapa cara untuk melakukan pemeriksaan adanya kanker payudara. Pertama yaitu Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari).
Pemeriksaaan SADARI dilakukan dengan menggunakan tangan dan penglihatan untuk memeriksa apakah ada perubahan fisik pada payudara. Proses ini dilakukan agar semua perubahan yang mengarah pada kondisi yang serius dapat segera ditangani.
Cara Memeriksa Payudara
Waktu
terbaik untuk melakukan SADARI adalah beberapa hari setelah
periode menstruasi Anda berakhir. Pada masa menstruasi, kadar hormon
berfluktuasi sehingga menyebabkan perubahan pada tubuh, termasuk payudara yang
mengencang.
Untuk
melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri, Anda hanya memerlukan tangan,
penglihatan, dan cermin. Berdirilah di depan kaca, buka pakaian dari pinggang
ke atas. Pastikan terdapat cukup pencahayaan dalam ruangan tersebut dan lakukan
cara berikut.
- Perhatikan payudara Anda.
Kebanyakan wanita tidak memiliki payudara yang ukurannya sama besar
(payudara kanan lebih besar atau lebih kecil daripada yang lain).
- Berdirilah dengan lengan di
samping tubuh. Perhatikan bentuk, ukuran, dan apakah ada perubahan seperti
permukaan dan warna kulit, juga bentuk puting payudara.
- Letakkan tangan pada pinggang
dan tekan kuat-kuat untuk mengencangkan otot dada. Perhatikan payudara
sambil berkaca dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya.
- Membungkuklah di depan kaca
sehingga payudara terjulur ke bawah. Perhatikan dan raba untuk memeriksa
apakah ada perubahan tertentu pada payudara.
- Tautkan kedua tangan di
belakang kepala dan tekan ke dalam. Perhatikan kedua payudara Anda,
termasuk di bagian bawah.
- Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari puting Anda. Tempatkan jempol dan jari telunjuk Anda di sekitar puting, lalu tekan perlahan, dan perhatikan apakah ada cairan yang keluar. Ulangi pada payudara yang lain.
Jika Terjadi Perubahan
Benjolan
atau perubahan payudara ini dapat disebabkan oleh banyak hal. Namun memang
hanya sedikit yang mengarah pada penyakit yang serius. Sekitar 1 dari 10 benjolan pada payudara bersifat kanker. Akan
tetapi, kanker yang terlambat ditangani akan membawa dampak yang sangat serius.
Oleh karenanya, segera periksakan diri ke dokter jika dalam pemeriksaan mandiri
Anda menemukan:
- Benjolan keras pada payudara
atau ketiak.
- Perubahan pada permukaan kulit:
kulit menjadi berkerut, atau terdapat cekungan.
- Perubahan ukuran dan bentuk
payudara, terutama ketika Anda mengangkat payudara atau menggerakkan lengan.
- Keluar cairan dari puting
payudara, tapi bukan ASI.
- Keluar darah dari puting.
- Terdapat bagian puting yang
memerah dan menjadi lembap, serta tidak kunjung berubah menjadi seperti
semula.
- Puting berubah bentuk, misalnya
menjadi melesak ke dalam.
- Ruam di sekitar puting.
- Ada rasa sakit atau tidak
nyaman yang berkelanjutan pada payudara.
Dokter
mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan untuk mendiagnosis penyebab
perubahan, seperti pemeriksaan mamogram dan USG
Periksa
payudara lebih sering jika usia Anda telah mencapai 50 tahun atau lebih. Pemeriksaan untuk mendeteksi kanker juga perlu dilakukan secara teratur.
Belum ada tanggapan untuk " "
Posting Komentar